Rabu, 04 Februari 2015

uji asam basa larutan



A.    DASAR TEORI
Ada beberapa teori yang dapat mengemukakan tentang bagaimana larutan tersebut dapat dikatakan asam atau basa. Berikut ini penjelasannya dari ke tiga teori asam basa tersebut :
1.      Teori Asam Basa Arrhenius
Svante Arrhenius (1859-1897) adalah ilmuwan yang berasal dari Swedia yang dapat menjelaskan kekuatan asam atau basa dalam larutan air (aqua).
Menurut Arrhenius,
  • asam merupakan suatu senyawa jika dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
  • basa merupakan suatu senyawa jika dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH-).
Sehingga dapat diketahui bahwa ion H+ merupakan sifat pembawa asam dan ion OH- merupakan pembawa sifat basa. berikut merupakan contoh umum dari reaksi asam dan basa dalam air :
HxZ           →   xH+ + Zx-                     (contoh asam)
M(OH)x     →   Mx+ + xZ-                    (contoh basa)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.
Jumlah ion OH- yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi basa, sedangkan ion positif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion OH- disebut ion sisa basa.

Tabel 1 Berbagai Jenis Asam
Rumus Asam
Nama Asam
Reaksi Ionisasi
Valensi Asam
Sisa Asam
HF
asam fluorida
HF → H+ + F-
1
F-
HCl
asam klorida
HCl → H+ + Cl-
1
Cl-
HBr
asam bromide
HBr → H+ + Br-
1
Br-
HCN
asam sianida
HCN → H+ + CN-
1
CN-
H2S
asam sulfide
H2S → H+ + S2-
1
S2-
HNO3
asam nitrat
HNO→ H+ + NO3-
1
NO3-
H2SO4
asam sulfat
H2SO4 2H+ + SO42-
2
SO42-
H2SO3
asam sulit
H2SO→ 2H+ + SO32-
2
SO32-
H3PO4
asam fosfat
H3PO→ 3H+ + PO43-
3
PO43-
H3PO3
asam fosfit
H3PO→ 3H+ + PO43-
3
PO43-
CH3COOH
asam asetat
CH3COOH → H+ + CH3COO-
1
CH3COO-
H2C2O4
asam oksalat
H2C2O4  2H+ + C2O42-
2
C2O42-
C6H5COOH
asam benzoate
C6H5COOH → H+ + C6H5COO-
1
C6H5COO-

Tabel 2 Berbagai Jenis Basa
Rumus Asam
Nama Asam
Reaksi Ionisasi
Valensi Asam
Sisa Basa
NaOH
natrium hidroksida
NaOH → Na+ + OH-
1
Na+
KOH
Kalium hidroksida
KOH → K+ + OH-
1
K+
Mg(OH)2
Magnesium hidroksida
Mg(OH)→ Mg2+ + 2OH-
2
Mg2+
Ca(OH)2
Kalium hidroksida
Ca(OH)→ Ca2+ + 2OH-
2
Ca2+
Ba(OH)2
Barium hidroksida
Br(OH)→ Br2+ + 2OH-
2
Br2+
Fe(OH)3
Besi (III) hidroksida
Fe(OH)→ Fe3+ + 3OH-
3
Fe3+
Fe(OH)2
Besi (II) hidroksida
Fe(OH)→ Fe2+ + 2OH-
2
Fe2+
Al(OH)3
Aluminium hidroksida
Al(OH)→ Al3+ + 3OH-
3
Al3+
Sr(OH)2
Stronsium hidroksida
Sr(OH)→ Sr2+ + 2OH-
2
Sr2+

2.      Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
J.N Bronsted adalah ilmuwan yang berasal dari Denmark
T.M Lowry adalah ilmuwan yang berasal dari Inggris.
Mereka berdua secara bersamaan mengajukan konsep tentang asam dan basa. sehingga teori asam dan basa ini dikenal dengan **Teori Asam Basa Bronsted Lowry**
Menurut Bronsted-Lowry,
  • asam merupakan spesi yang dapat melepaskan proton atau biasanya disebut sebagai donor proton
  • basa adalah spesi yang dapat menerima proton atau biasanya disebut dengan acceptor proton
Teori Bronsted Lowry ini memberi pengertian yang lebih luas karena tidak hanya terpaku pada zat yang bisa larut pada air saja. Namun pada serah terima proton antar ke dua zat tersebut.
3.      Teori Asam Basa Lewis
G.N Lewis adalah ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.
Lewis menjelaskan konsep asam basa yang tidak bisa dijelaskan oleh Bronsted-Lowry yaitu menentukan asam atau basa dari suatu zat yang bersifat amfiprotik (tidak mengandung hidrogen) seperti BF3, SO3 dan lain-lain.
Menurut Lewis,
  • asam merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron (akseptor elektron/ elektrofil)
  • basa merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (donor elektron/ nukleofil).
Contoh : BCl3 + NH3    →  BCl3NH3

B.     TUJUAN
Tujuan dilakukannya uji asam basa larutan ini adalah :
1.      Untuk mengetahui larutan apa saja yang termasuk asam dan basa.
2.      Terampil menggunakan alat uji asam basa larutan.
3.      Dapat melakukan pengamatan pengujian larutan asam, basa, dan netral.
4.      Dapat membedakan antara larutan asam, basa, dan garam.
5.      Dapat menjelaskan pengertian asam, basa, dan garam.


ISI


A.    ALAT PRAKTEK UJI ASAM BASA LARUTAN
1.      Gelas Kimia 250 mL
2.      Labu erlenmeyer 300 mL
3.      Lumpang dan alu
4.      Pipet tetes
5.      Botol semprot
6.      Tabung reaksi dan rak tabung
7.      Pisau
8.      Gelas kimia 1L
9.      Corong kaca  
10.  Penyaring kain
11.  Botol kaca berpenutup  
12.  Pembakar spirtus
13.  Kassa
14.  Kaki tiga
15.  Spatula  
16.  Batang pengaduk
17.  Neraca Ohauss

B.     BAHAN PRAKTEK UJI ASAM BASA LARUTAN
1.      Aquades
2.      Air kapur
3.      Sabun mandi
4.      Kubis ungu
5.      Deterjen
6.      Asam sitrat/sitrun
7.      KI (Potassium Iodide)
8.      Garam dapur  
9.      NaOH
10.  Alumunium nitrat
11.  Kopi
12.  Minuman soda
13.  soda kue
14.  Alkohol
15.  Pasta gigi
16.  Aceted acid
17.  minuman rasa jeruk
18.  Kertas lakmus merah dan biru 
19.  indikator universal
20.  Obat sakit maag
21.  HCl
22.  Pb(NO3)2

C.    LANGKAH KERJA
Langkah-langkah uji asam basa larutan adalah sebagai berikut :
  1. Uji Kandungan Asam Basa Dengan Kertas  Lakmus
a.       Siapkanlah larutan berikut ini dengan menggunakan aquades: air kapur, sabun mandi, deterjen, asam asetat encer, HCl encer, asam sitrat/sitrun, garam dapur, kopi, alumunium nitrat, soda kue, alkohol, NaOH, aceted acid, minuman rasa jeruk, obat sakit maag dan pasta gigi dalam tabung reaksi yang terpisah. Siapkan pula aquades dan minuman bersoda dalam tabung reaksi lain secara terpisah. Catat warna larutan.
b.      Tes masing-masing sampel dalam tabung kandungan asam basanya menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Catatlah perubahan warna yang terjadi dan penggolongan asam basa sampel dalam  bentuk tabel (catatan: larutan yang sudah Anda buat jangan dibuang).
  1. REAKSI ASAM BASA
a.       Buatlah 1000 mL larutan Pb(NO3)2 dengan konsentrasi 2 M (catatan: larutan ini dapat digunakan oleh seluruh kelompok).
b.      Encerkan 100 mL larutan KI dengan akuades hingga volume larutan menjadi 1000 mL (catatan: larutan ini dapat digunakan oleh seluruh kelompok)
c.       Siapkan 25 mL larutan Pb(NO3)2 2 M dalam gelas kimia 250 mL. Dengan menggunakan pipet, tambahkan lautan KI tetes demi tetes ke dalam larutan PB(NO3)2 hingga ada perubahan. Ujilah keasaman larutan hasil reaksi menggunakan kertas lakmus merah dan biru, juga menggunakan indikator kol ungu. Catat hasil  pengamatan Anda


D.    HASIL PENGAMATAN

E.     PEMBAHASAN
Pada percobaan tersebut yaitu menentukan asam basa pada sebuah senyawa dengan menggunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru, lakmus merah adalah kertas lakmus yang dapat menentukan senyawa tersebut adalah basa sedangkan kertas lakmus biru dapat menentukan senyawa tersebut adalah asam. Dari tabel pengamatan diatas menunjukkan bahwa larutan-larutan seperti sitrun, air jeruk, alumunium nitrat, acid aceted, kopi, HCl, alkohol, dan minuman bersoda mengandung senyawa asam. Itu dibuktikan dari perubahan warna kertas lakmus biru menjadi warna merah. Sedangkan larutan-larutan seperti sabun mandi, detergen, obat magh,  NaOH, soda kue, pasta gigi, dan kapur mengandung senyawa basa yang ditunjukkan oleh perubahan warna kertas lakmus merah menjadi warna  biru. Namun ada juga larutan yang bersenyawa netral yaitu larutan garam yang dibuktikan dengan tidak merubah warna kertas lakmus biru dan lakmus merah. Seperti yang dikemukakan oleh Atep Sujana (2007:265) “dalam suasana asam lakmus berwarna merah, sedangkan dalam keadaan basa lakmus berwarna biru”.


F.     KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek, dapat disimpulkan bahwa :
·  Asam adalah apabila suatu benda/cairan diuji dengan kertas lakmus merah maka warna tidak akan berubah tetapi bila diuji dengan kertas lakmus biru, maka akan berubah warna menjadi merah.
·  Basa adalah apabila suatu benda/cairan diuji dengan kertas lakmus merah, maka akan terjadi perubahan warna menjadi biru dan apabila diuji dengan kertas lakmus biru maka tidak akan terjadi perubahan warna pada kertas lakmus tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar