A.
DASAR TEORI
Ada beberapa teori yang dapat
mengemukakan tentang bagaimana larutan tersebut dapat dikatakan asam atau basa.
Berikut ini penjelasannya dari ke tiga teori asam basa tersebut :
1. Teori
Asam Basa Arrhenius
Svante Arrhenius (1859-1897) adalah ilmuwan yang berasal dari Swedia yang
dapat menjelaskan kekuatan asam atau basa dalam larutan air (aqua).
Menurut Arrhenius,
- asam merupakan suatu senyawa jika dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+)
- basa merupakan suatu senyawa jika dilarutkan ke dalam air akan melepaskan ion hidroksida (OH-).
Sehingga dapat
diketahui bahwa ion H+ merupakan sifat pembawa asam dan ion OH- merupakan
pembawa sifat basa. berikut merupakan contoh umum dari reaksi asam dan basa
dalam air :
HxZ
→ xH+ + Zx-
(contoh asam)
M(OH)x
→ Mx+ + xZ-
(contoh basa)
Jumlah ion H+
yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam,
sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+
disebut ion sisa asam.
Jumlah ion OH-
yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi basa,
sedangkan ion positif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion OH-
disebut ion sisa basa.
Tabel 1 Berbagai Jenis Asam
Rumus Asam
|
Nama Asam
|
Reaksi Ionisasi
|
Valensi Asam
|
Sisa Asam
|
HF
|
asam fluorida
|
HF → H+ + F-
|
1
|
F-
|
HCl
|
asam klorida
|
HCl → H+ +
Cl-
|
1
|
Cl-
|
HBr
|
asam bromide
|
HBr → H+ +
Br-
|
1
|
Br-
|
HCN
|
asam sianida
|
HCN → H+ +
CN-
|
1
|
CN-
|
H2S
|
asam sulfide
|
H2S → H+
+ S2-
|
1
|
S2-
|
HNO3
|
asam nitrat
|
HNO3 →
H+ + NO3-
|
1
|
NO3-
|
H2SO4
|
asam sulfat
|
H2SO4 →
2H+ + SO42-
|
2
|
SO42-
|
H2SO3
|
asam sulit
|
H2SO3 →
2H+ + SO32-
|
2
|
SO32-
|
H3PO4
|
asam fosfat
|
H3PO4 →
3H+ + PO43-
|
3
|
PO43-
|
H3PO3
|
asam fosfit
|
H3PO3 →
3H+ + PO43-
|
3
|
PO43-
|
CH3COOH
|
asam asetat
|
CH3COOH → H+
+ CH3COO-
|
1
|
CH3COO-
|
H2C2O4
|
asam oksalat
|
H2C2O4
→ 2H+ + C2O42-
|
2
|
C2O42-
|
C6H5COOH
|
asam benzoate
|
C6H5COOH
→ H+ + C6H5COO-
|
1
|
C6H5COO-
|
Tabel 2 Berbagai Jenis Basa
Rumus Asam
|
Nama Asam
|
Reaksi Ionisasi
|
Valensi Asam
|
Sisa Basa
|
NaOH
|
natrium hidroksida
|
NaOH → Na+ +
OH-
|
1
|
Na+
|
KOH
|
Kalium hidroksida
|
KOH → K+ +
OH-
|
1
|
K+
|
Mg(OH)2
|
Magnesium hidroksida
|
Mg(OH)2 →
Mg2+ + 2OH-
|
2
|
Mg2+
|
Ca(OH)2
|
Kalium hidroksida
|
Ca(OH)2 →
Ca2+ + 2OH-
|
2
|
Ca2+
|
Ba(OH)2
|
Barium hidroksida
|
Br(OH)2 →
Br2+ + 2OH-
|
2
|
Br2+
|
Fe(OH)3
|
Besi (III) hidroksida
|
Fe(OH)3 →
Fe3+ + 3OH-
|
3
|
Fe3+
|
Fe(OH)2
|
Besi (II) hidroksida
|
Fe(OH)2 →
Fe2+ + 2OH-
|
2
|
Fe2+
|
Al(OH)3
|
Aluminium hidroksida
|
Al(OH)3 →
Al3+ + 3OH-
|
3
|
Al3+
|
Sr(OH)2
|
Stronsium hidroksida
|
Sr(OH)2 →
Sr2+ + 2OH-
|
2
|
Sr2+
|
2. Teori
Asam Basa Bronsted-Lowry
J.N Bronsted
adalah ilmuwan yang berasal dari Denmark
T.M Lowry
adalah ilmuwan yang berasal dari Inggris.
Mereka berdua secara bersamaan
mengajukan konsep tentang asam dan basa. sehingga teori asam dan basa ini
dikenal dengan **Teori Asam Basa Bronsted Lowry**
Menurut
Bronsted-Lowry,
- asam merupakan spesi yang dapat melepaskan proton atau biasanya disebut sebagai donor proton
- basa adalah spesi yang dapat menerima proton atau biasanya disebut dengan acceptor proton
Teori Bronsted
Lowry ini memberi pengertian yang lebih luas karena tidak hanya terpaku pada
zat yang bisa larut pada air saja. Namun pada serah terima proton antar ke dua
zat tersebut.
3. Teori
Asam Basa Lewis
G.N Lewis adalah
ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.
Lewis menjelaskan
konsep asam basa yang tidak bisa dijelaskan oleh Bronsted-Lowry yaitu
menentukan asam atau basa dari suatu zat yang bersifat amfiprotik (tidak
mengandung hidrogen) seperti BF3, SO3 dan lain-lain.
Menurut Lewis,
- asam merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron (akseptor elektron/ elektrofil)
- basa merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (donor elektron/ nukleofil).
Contoh : BCl3
+ NH3 → BCl3NH3
B.
TUJUAN
Tujuan dilakukannya
uji asam basa larutan ini
adalah :
1. Untuk
mengetahui larutan apa saja yang termasuk asam dan basa.
2.
Terampil menggunakan alat uji asam basa larutan.
3.
Dapat melakukan pengamatan pengujian larutan asam, basa, dan
netral.
4.
Dapat membedakan antara larutan asam, basa, dan garam.
5.
Dapat menjelaskan pengertian asam, basa, dan garam.
ISI
A.
ALAT PRAKTEK
UJI ASAM BASA LARUTAN
1. Gelas
Kimia 250 mL
2. Labu
erlenmeyer 300 mL
3. Lumpang
dan alu
4. Pipet
tetes
5. Botol
semprot
6. Tabung
reaksi dan rak tabung
7. Pisau
8. Gelas
kimia 1L
9. Corong
kaca
10. Penyaring
kain
11. Botol
kaca berpenutup
12. Pembakar
spirtus
13. Kassa
14. Kaki
tiga
15. Spatula
16. Batang
pengaduk
17. Neraca
Ohauss
B.
BAHAN PRAKTEK
UJI ASAM BASA LARUTAN
1. Aquades
2. Air
kapur
3. Sabun
mandi
4. Kubis
ungu
5. Deterjen
6. Asam
sitrat/sitrun
7. KI
(Potassium Iodide)
8. Garam
dapur
9. NaOH
10. Alumunium
nitrat
11. Kopi
12. Minuman
soda
13. soda
kue
14. Alkohol
15. Pasta
gigi
16. Aceted
acid
17. minuman
rasa jeruk
18. Kertas
lakmus merah dan biru
19. indikator
universal
20. Obat
sakit maag
21. HCl
22. Pb(NO3)2
C.
LANGKAH KERJA
Langkah-langkah
uji asam basa
larutan adalah sebagai berikut :
- Uji Kandungan Asam Basa Dengan Kertas Lakmus
a.
Siapkanlah larutan berikut ini dengan
menggunakan aquades: air kapur, sabun mandi, deterjen, asam asetat encer, HCl
encer, asam sitrat/sitrun, garam dapur, kopi, alumunium nitrat, soda kue,
alkohol, NaOH, aceted acid, minuman rasa jeruk, obat sakit maag dan pasta gigi
dalam tabung reaksi yang terpisah. Siapkan pula aquades dan minuman bersoda
dalam tabung reaksi lain secara terpisah. Catat warna larutan.
b.
Tes masing-masing sampel dalam tabung kandungan asam basanya menggunakan kertas
lakmus merah dan biru. Catatlah perubahan warna yang terjadi dan penggolongan
asam basa sampel dalam bentuk tabel (catatan: larutan yang sudah Anda
buat jangan dibuang).
- REAKSI ASAM BASA
a. Buatlah
1000 mL larutan Pb(NO3)2 dengan konsentrasi 2 M (catatan: larutan ini dapat
digunakan oleh seluruh kelompok).
b. Encerkan
100 mL larutan KI dengan akuades hingga volume larutan menjadi 1000 mL
(catatan: larutan ini dapat digunakan oleh seluruh kelompok)
c. Siapkan
25 mL larutan Pb(NO3)2 2 M dalam gelas kimia 250 mL. Dengan menggunakan pipet,
tambahkan lautan KI tetes demi tetes ke dalam larutan PB(NO3)2 hingga ada
perubahan. Ujilah keasaman larutan hasil reaksi menggunakan kertas lakmus merah
dan biru, juga menggunakan indikator kol ungu. Catat hasil pengamatan
Anda
D. HASIL PENGAMATAN
E. PEMBAHASAN
Pada percobaan tersebut yaitu menentukan asam basa pada sebuah senyawa
dengan menggunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru, lakmus merah adalah
kertas lakmus yang dapat menentukan senyawa tersebut adalah basa sedangkan
kertas lakmus biru dapat menentukan senyawa tersebut adalah asam. Dari tabel pengamatan
diatas menunjukkan bahwa larutan-larutan seperti sitrun, air jeruk, alumunium
nitrat, acid aceted, kopi, HCl, alkohol, dan minuman bersoda mengandung senyawa
asam. Itu dibuktikan dari perubahan warna kertas lakmus biru menjadi warna
merah. Sedangkan larutan-larutan seperti sabun mandi, detergen, obat magh,
NaOH, soda kue, pasta gigi, dan kapur mengandung senyawa basa yang
ditunjukkan oleh perubahan warna kertas lakmus merah menjadi warna biru.
Namun ada juga larutan yang bersenyawa netral yaitu larutan garam yang
dibuktikan dengan tidak merubah warna kertas lakmus biru dan lakmus merah.
Seperti yang dikemukakan oleh Atep Sujana (2007:265) “dalam suasana asam lakmus
berwarna merah, sedangkan dalam keadaan basa lakmus berwarna biru”.
F. KESIMPULAN
Setelah
melakukan praktek, dapat disimpulkan bahwa :
· Asam adalah apabila suatu
benda/cairan diuji dengan kertas lakmus merah maka warna tidak akan berubah
tetapi bila diuji dengan kertas lakmus biru, maka akan berubah warna menjadi
merah.
· Basa adalah apabila suatu
benda/cairan diuji dengan kertas lakmus merah, maka akan terjadi perubahan
warna menjadi biru dan apabila diuji dengan kertas lakmus biru maka tidak akan
terjadi perubahan warna pada kertas lakmus tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar