A.
LANGKAH KERJA TUNE UP
Tune-up
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan performa dan kapasitas mesin.
Servis tune up adalah perbaikan komponen-komponen mesin untuk memperbaiki
performa mesin agar dapat bergerak dengan lancar dan tidak cepat mengalami
kerusakan. Diharapkan saat pemakaian sehabis di tune up mobil akan terdongkrak
performanya dan irit pemakaian bahan bakar. Tune up dilakukan setelah daur
pakai mencapai 25.000 km dan kelipatannya. Pada saat inilah mobil diperkirakan
akan mengalami penurunan performa dan harus di tune up.
Berikut langkah - langkah mengenai Tune-Up pada kendaraan Bensin :
1.
Pasang perlengkapan servis
kendaraan, Fender cover, Grill cover, Steering cover, Floor cover Seat cover
2.
Siapkan peralatan kerja Tool
set Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator
cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge
dan mistar baja. Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan
kain lap bersih.
3.
Pekerjaan saat mesin dingin,
meliputi pemeriksaan : minyak pelumas, sistem pendingin, tali kipas, filter
bensin, filter udara, sistem pengapian.
4.
Pekerjaan saat mesin hidup,
meliputi pemeriksaan : dwell angle, Putaran idle saat pengapian.
5.
Pekerjaan setelah mesin
dipanaskan, meliputi : celap katup kerja karburator stel putaran idle kompresi
tes jalan.
B.
PROSEDUR TUNE UP MESIN
- Pemeriksaan
air pendingin mesin
- Periksa permukaan air pendingin mesin.
Kalau
tinggi air kurang atau di bawah tanda “LOW”, tambahkan air hingga mencapai
tanda “FULL”.
- Periksa
sistem pada tekanan 0,9 kg/cm² terhadap kebocoran dengan menggunakan radiator
cup tester.
- Periksa
kualitas air pendingin
Gantilah
air pendingin jika sudah terlalu kotor.
- Memeriksa
tutup radiator
Tekanan
pembukaan standar :
0,75
– 1,05 kg/cm² (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan
pembukaan minimum :
0,6
kg/cm2 (8,5 psi)
Apabila
tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.
- Pemeriksaan oli mesin
- Memeriksa
kualitas oli mesin
Periksa
dari keadaan yang memburuk, mengandung air, berubah warna atau encer. Jika
kualitasnya buruk maka gantilah oli mesin
- Memeriksa
tinggi permukaan oli mesin
Berada
antara tanda “L” dan “F” pada tongkat pengukur. Jika terlalu rendah, periksa
apakah ada kebocoran. Tambahkan oli mesin hingga tanda “F”.
- Pemeriksaan elemen saringan udara
a. Keluarkan
elemen saringan udara dari rumah saringan udara
b. Lihat/periksa
apakah elemen saringan udara terlalu kotor, rusak atau basah terkena oli. Bila
perlu gantilah elemen saringan udara.
c. Bersihkan
elemen saringan udara dengan kompressor. Tekanan udara kompresor tidak lebih
dari 4.0 Kg/cm2.
d. Gantilah
elemen saringan udara kalau sudah terlalu kotor
e. Pasang
elemen saringan udara kedalam rumah saringan
f. Kunci
pengunci (klip) tutup saringan udara.
- Pemeriksaan kabel busi dan
distributor
a. Secara
visual periksa kabel-kabel busi dari kelonggaran sambungan-sambungannya,
keadaannya memburuk, retak atau kerusakan lainnya.
b. Periksa
tahanan kabel busi
Dengan
menggunakan multimeter kurang dari 25 kW.
- Pemeriksaan baterai
a. Periksa
keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan
Apabila
terminal baterai berkarat, bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas halus
b. Pemeriksaan
permukaan elektrolit baterai
Kalau
tinggi permukaan elektrolit baterai pada sel dibawah garis “LOWER”, tambahkan
dengan air suling sampai garis “UPPER”
c. Periksa
berat jenis elektrolit baterai
Dengan
hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai pada tiap-tiap sel. Spesifikasi
berat jenis. (keadaan terisi penuh pada suhu 200C = 1,25 atau lebih)
d. Ventilasi tutup sel baterai
Disemprot dengan kompresor sampai lubang tidak
tersumbat.
- Pemeriksaan busi
a. Pemeriksaan
elektroda busi
Ukur
tahanan isolator busi dengan pengukur tahanan isolator busi. Minimum tahanan isolator
: 15 M Ohm, kurang dari 15 M Ohm, ganti.
Kalau
pengukur tahanan isolator busi tidak ada, maka langkah yang ditempuh adalah :
1. Start
mesin pengukur dan panaskan mesin
2. Hidupkan
mesin pada 4000 rpm (±5 detik)
3. Lepaskan
busi dan pemeriksa secara visual
Busi
kering : berarti baik
Busi
basah : bersihkan dengan spark plug cleaner
b. Pemeriksaan
celah elektroda busi
Ukur
celah elektroda busi dengan feeler gauge
Celah elektroda busi:
NIPPONDENSO : 0.7 – 0.8 mm
N G
K
: 0.8 – 0.9 mm
Stel
celah busi dengan cara membengkokkan bagian dasar elektroda negatif.
c. Membersihkan
busi
Menggunakan
spark plug cleaner.
Tekanan
udara : tidak lebih dari 6 Kg/cm2
Lama
pembersihan : kurang dari 20 detik
d. Memasang
busi-busi
Pasang
busi-busi dan kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi :1.5 – 2.2 kgf.m
e. Hubungkan
kabel busi ke busi
- Pemeriksaan tali kipas
a. Lihat/periksa
tali kipas secara visual dari retak atau sobek. Bila perlu gantilah tali kipas.
b. Ukurlah
defleksi (ketegangan) tali kipas. Jika dibagian tengah antara alternator dengan
pompa air ditekan dengan gaya 10 Kg (22 lb)
Spesifikasi
tegangan tali kipas :
Tali
kipas baru : 3,5 – 5,5 mm (ditekan 10 kg)
Tali
kipas lama : 4,5 – 6,5 mm (ditekan 10 kg)
- Pemeriksaan kekencangan baut kepala
silinder dan manifold
Intake
Manifold : 1,5 – 2,2
kgf/m
Exhaust
Manifold : 3,0 – 4,5 kgf/m
Kepala
silinder : 5.0 – 6,0
kgf/m
9.
Pemeriksaan dan
penyetelan katup
a. Panaskan
mesin ± 5 menit dan matikan.
b. Lepaskan
penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup
c. Piston
No.1 di set pada titik mati atas pada akhir langkah kompresi dengan cara:
1. Tepatkan
tanda titik pada flywheel dengan tanda timing pada plat mesin.
2. Periksa
apakah rocker arm silinder No.1 bebas. Cocokan tabel dibawah ini, periksa dan
setel celah katup menggunakan feeler gauge. Tanda “O” menunjukkan katup-katup
yang dapat distel.
3. Putar
poros engkol 360 derajat, lakukan penyetelan katup yang belum distel
Spesifikasi
: IN
: 0,20
mm EX
:
0,30 mm
d. Memasang
penutup kepala silinder
e. Hapuslah
oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.
f. Periksa
gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.
g. Periksa
karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat jika
perlu.
h. Pasang
gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada
empat tempat diatas kepala silinder
i.
Pasang penutup kepala
silinder pada kepala silinder.
j.
Kencangkan baut-baut
kepala silinder.
Momen
pengencangan : 0,3 – 0,5 kgf.m
k. Kencangkan
baut pengikat tutup timing belt.
Momen
pengencangan : 0,2 – 0,4 kgf.m
l.
Pasangkan kabel busi,
selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke penutup kepala
silinder.
m. Start
mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.
10. Saringan Bahan Bakar
1.
Lepas filter bahan bakar
2.
Perhatikan saluran masuk dan
buangnya
3.
Semprotkan udara bertekanan
rendah
4.
Urutan penyemprotan : saluran
buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran
masuk.
5.
Tiup ( dengan mulut ) dari
saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat
harus diganti
11. Pemeriksaan Distributor
1.
Bersihkan tutup distributor
dengan lap bersih.
2.
Periksa secara visual, dari
kemungkinan retak, aus
3.
Bersihkan terminal dalam
4.
Periksa panjang brush
5.
Rotor, bersihkan dengan kain
lap
6.
Platina, periksa, bersihkan dan
stel
7.
Governor advancer, putar rotor (kondisi baik
bila rotor segera kembali ke tempat semula)
8.
Vacuum advancer (kondisi baik
bila diisap... dudukan platina bergerak)
9.
Octan selector (posisikan Std/
tengah)
12. Pemeriksaan Ignition Coil
1.
Periksa tahanan primer koil
(1,3 - 1,6 Ω)]
2.
Periksa tahanan sekunder koil
(10,7 - 14,5 KΩ)
3.
Periksa resistor koil (1,5 -
1,9 Ω)